Friday, August 22, 2014

Hukum Ilmu Diperolehi Dari Bisikan Hati Dan Mimpi.


Ulama berselisih pandangan mengenai ilmu yang diperolehi melalui mimpi atau ilham. Menurut huraian ulama akidah seperti al-Taftazani dalam sharahnya terhadap Aqa’id al-Nasafi, sumber ilmu yang disepakati oleh ulama ialah pancaindera, akal dan khabar yang benar (Qur’an dan hadis yang merupakan bahagian dari khabar dari Rasul).(Sa’d a-Din al-Taftazani, Sharh Aqaid Nasafi)
Sementara ilmu yang didapati dari ilham atau mimpi sebahagian ulama menolaknya kerana mimpi dan bisikan hati boleh datang dari syaitan dan nafsu yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Namun ulama yang menerimanya berhujah atas beberapa sebab:


Pertama, mimpi orang yang bertaqwa adalah sebahagian dari ilham yang diberikan oleh Allah. Sebab itulah dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Rasulullah bersabda. “Mimpi seorang mukmin adalah empat puluh enam bagian dari kenabian. [HR Bukhari].

Yang dimaksud dengan al-nubuwah di sini adalah al wahyu secara umum. Ini bermakna sebagaimana Allah memberikan ilmu kepada nabi dalam bentuk wahyu, Allah juga memberikan ilmu-ilmu tertentu kepada orang-orang yang beriman dan bertaqwa dalam bentuk mimpi dan ilham. Sudah pasti seseorang tidak akan menjadi nabi hanya sekadar bermimpi baik tersebut. Ubadah bin Shamith berkata,”Mimpi seorang mukmin sebuah kalam (pembicaraan) yang Allah berbicara dengan hambaNya ketika tidur.” [Madarij Al Salikin, 1/51].
Terdapat ayat-ayat al-Qur’an yang menggunakan perkataan wahyu merujuk kepada yang bukan Nabi. Contohnya : “Dan Kami (wahyukan) ilhamkan kepada ibu Musa,"Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya, maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan jangan (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para Rasul.” [Al Qashash:7].

Juga firman Allah Subhanahu wa Ta'ala Dan (ingatlah), ketika Aku (wahyukan) ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia,"Berimanlah kamu kepadaKu dan kepada RasulKu." Mereka menjawab,"Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai Rasul), bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)." [Al Maidah:111]. Juga Alla Subhanahu wa Ta'ala l berfirman, Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah,"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia." [An Nahl:68]

Walaupun wahyu di sini digunakan secara umum dan tidak merujuk kepada wahyu khusus yang diberikan kepada Nabi, ia dapat ditafsirkan sebagai ilham yang tuhan berikan kepada makhluk yang dipilih oleh Allah.

Asas yang kedua ialah ayat-ayat al-Qur’an yang menunjukkan bahawa Allah akan membimbing manusia yang benar-benar bertaqwa dengan cara memberi ilham untuk melakukan perkara yang benar. Contohnya firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.”Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahan dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai kurnia yang besar. [Al Anfal:29].

Furqan di sini menurut ulama seperti Syaikh Muhammad Amin Al Syanqiti adalah ilmu (pengetahuan) yang bisa membezakan antara yang hak dan batil, sebagaimana firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertaqwalah kepada Allah dan berimanlah kepada RasulNya, niscaya Allah memberikan rahmatNya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Hadid:28), dan firman Allah: dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan. Dan dengan itulah bisa membedakan antara yang hak dan batil. [Adwa’ al Bayan fi Idah al-Qur’an, 4/349].


Asas yang ketiga ialah kisah Nabi yang membenarkan mimpi para sahabat. misalnya sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para sahabat yang membenarkan mimpi mereka tentang lailatul qadar. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, bahwa ada seorang sahabat yang melihat lailatul qadar ketika tidur pada malam duapuluh tujuh terakhir. Maka Rasulullah bersabda: “Saya melihat seperti mimpimu telah ada pada tujuh terakhir. Barangsiapa yang ingin mencarinya, maka hendaknya dicari pada malam ketujuh terakhir.” [HR Bukhari] Seperti ini juga yang terjadi pada kisah permulaan azan. Iaitu Abdullah bin Zaid yang diajar tata-cara azan melalui mimpinya. Ketika beliau memberitahunya kepada Rasulullah, baginda mengatakan: “Sesungguhnya itu benar-benar mimpi yang baik Insya Allah Subhanahu wa Ta'ala. Pergilah kepada Bilal dan ajarkanlah apa yang anda lihat, dan azanlah dengannya, karena dia lebih keras suaranya darimu. Umar mendengar yang demikian itu di rumahnya, kemudian keluar dengan mengulur selendangnya dan berkata,”Demi Yang mengutusmu dengan kebenaran, wahai Rasulullah. Saya pernah bermimpi seperti mimpinya.” Rasulullah bersabda,”Segala puji bagi Allah.“ [HR Abu Daud,].

Hadis-hadis ini menggambarkan bahawa ada mimpi-mimpi yang benar yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambanya. Kesimpulannya, mimpi dan bisikan hati boleh diterima sebagai saluran ilmu sekiranya ia diterima oleh orang-orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada Allah dan ia tidak bertentangan dengan prinsip dan nilai yang telah ditentukan oleh Al-Qur’an dan Sunnah.

Neraca al-Qur’an dan Sunnah ini penting untuk membezakan antara bisikan hati dan mimpi yang benar dengan bisikan yang datang dari syaitan atau hawa nafsu manusia itu sendiri.

Wallahu a’lam

JANJI ALLAH ITU PASTI


# SAHABAT-SAHABAT SEMUA...sesungguhnya setiap detikan hati kita ALLAH Maha Mengetahui...janganlah ragu-ragu dgn kekuasaannya, sebagai hamba yang telah mengakui keimanan pd Nya..terimalah ujian sakit ini dgn redha dan sabar serta berusaha tanpa jemu dan putus asa...SAYA SERTAKAN DISINI JANJI-JANJI,AYAT-AYAT MOTIVASI DR AL-QURAN....kembalilah pd ALLAH.
( yakinlah hanya ALLAH yang berkuasa utk menyembuhkan penyakit kita.)


1-KENAPA AKU DIUJI?
Surat Al-Ankabut: 2-3“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) hanya dengan mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia pasti mengetahui orang- orang yang dusta.”


2-KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN?
Surah Al-Baqarah ayat 216“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”


3-KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
Surah Al-Baqarah ayat 286“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”


4-BAGAIMANA MENGHILANGKAN RASA KEKECEWAAN?
Surah Al-Imran ayat 139“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”


5-SUNGGUH, AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI…!!!!!
Surah Yusuf ayat 87“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan orang-orang yang kafir."


6-BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPI PERSOALAN HIDUP?
Surah Ali-Imran ayat 200 “Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah kamu beruntung.”


7-APA JAWAPANNYA?
Surah Al-Baqarah ayat 45-46Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada- Nya.”


8-SIAPA YANG MENOLONG DAN MELINDUNGIKU?
Surah Ali-Imran: 173“Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”


9-KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

Surah At-Taubah ayat 129“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal,dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.”



inilah jawapan di atas segala keluh kesah kita..:)

kuatkan hati,tabahkan jiwa,rajin kan usaha,tawakal padaNYa...

MENGENAL PERAWAT ISLAM (YANG TIDAK DIDAMPINGI JIN)


" USTAZ AGAK-AGAK BAPE EKOR JIN ADA DALAM BADAN SAYA? ARI TU MASA PEGI RAWAT........ADA 44 EKOR, AGAK-AGAK SEKARANG ADA BAPE EKOR YANG TINGGAL?"

# sebagai perawat saya selalu terima persoalan begini...,situasi ini amat menyedihkan kerana ramai pesakit-pesakit saya tertipu dgn HELAH dan kehebatan perawat (sesetengah tu perawat yg mengamalkn ruqyah syar'iyyah) yang boleh beritahu bape ekor jin yg berada didalam badan pesakit. Ini sekadar pandangan saya yang kurang ilmu dan hamba Allah yg lemah. Segala kehebatan dan kesembuhan hanya dari Allah yg Maha Berkuasa!!

Sahabat-sahabat, saya senaraikan disini ciri-ciri perawat islam yang didampingi tipu helah jin (yang boleh membawa kepada syirik)


1- Ada perawat yang boleh mengetahui punca sakit pesakit sebelum sempat pesakit membuka cerita, persoalannya? bagaimana seorang perawat boleh tahu punca sakit tanpa di beritahu jika bukan..

(1) ada jin yg beritahu 
(2) pandai reka cerita tipu@skrip yg di ulang-ulang 
(3) perawat-perawat pun manusia biasa juga tak de kelebihan pon yang berkuasa hanya Allah 
(4) hanya Rasulullah SAW manusia paling hebat dan mempunyai pelbagai kelebihan yang dikurnia kn Allah
(5) perawat hanya manusia yang tak lari dari kesilapan 
(6) sebab tu di pusat rawatan saya, pesakit perlu isi borang tanda-tanda awal gangguan jin..insyaallah melalui borang tu saya dapat tahu latar belakang pesakit dan ape yg terjadi pd nya


2- Ada perawat yang akan bertanya nama pesakit. Ada yang perlu nama ibu pesakit sekali. Yang lebih hebat, tak perlu tanya nama pun. Ada juga yang hanya tengok gambar pesakit. Ada yang menengok dari jarak jauh....dan terus tahu punca sakit. Hebat nya!! Bagi pihak saya sendiri, jika pesakit terlalu uzur@tak mahu dirawat saya akan minta wakil keluarga@waris datang bawakn gambar dan nama pesakit bt ibu atas tujuan: 

(1) saya akan buat solat hajat khas utk pesakit berpandukan nama yg diberi (kerana pesakit saya ramai, mana mampu saya yg lemah ni nk hafal semua kisah pesakit) 

(2) saya hanya tahu keadaan pesakit berpandukan cerita yg diberitahu oleh wakil keluarga dan selalunya jawapan saya mestilah berpandukan 'tanda-tanda awal gangguan jin pd manusia" * rujuk dalam blog saya 

(3) pandangan perbadi saya, rawatan JARAK JAUH yang ada dalam rawatan Islam hanyalah tolong solat hajat dan doakan pesakit itu sahaja, yang selebihnya bergantung pada usaha yang penuh disiplin dan konsisten, zikir, solat hajat dan doa dari diri sendiri@keluarga pesakit itu sendiri.


3- Ada perawat yang dapat memberitahu jenis jin dalam badan pesakit, siap dengan jantinanya sekali. 

Yang pernah saya dengar, “Dalam badan kamu ni ada 13 ekor jin. 7 jantan 
6 betina”

Kecut perut pesakit mendengarkannya...keluar dari bilik rawatan, confirm tambah sakit..dok fikir dan kira mcmne nk buang ni..kan? dan menyusahkan lagi....Sahabat-sahabat pahami pengertian Surah Al-A’raf ayat 27, Allah telah berfirman “Sesungguhnya jin@syaitan itu dapat melihat kamu dari tempat yang kamu tidak dapat melihat mereka”. Sebenarnya mata manusia itu telah dihijab oleh Allah untuk tidak dapat melihat syaitan (suatu nikmat yg patut kita syukuri mata kita xdapat lihat jin@syaitan) Jadi, cuba fikir dengan akal yang diberi oleh Allah..# bagaimana ada manusia yang boleh melihat jin dan tahu bape ekor pulak tu...?kalo bukan, dia sendiri didampingi jin@kuat menipu@pandai karang skrip. Walaubagaimanapun dengan izin Allah, ada manusia yang diganggu jin dapat melihat jin dalam bentuk jelmaan mereka (iaitu pocong, hantu raya, pontianak dan kaum kerabat mereka yang lain). Apabila manusia diganggu atau disakat barulah jin menunjukkan wajah-wajah “tampan@cun” jelmaan mereka. Sebenarnya perawat yang dapat melihat jin juga telah diganggu (sakit). Cuma gangguan ke atas mereka bukanlah disakat sepertimana pesakit disakat, tetapi gangguan ke atas perawat ini adalah dalam bentuk pendampingan jin ke atas mereka (untuk membantu mereka merawat) dan ini perbuatan syirik.

4. Ilmu rawatan adalah ilmu yang perlu dipelajari, perlu berguru (bersanad). Sebenarnya semua ilmu perlu ada gurunya. Rasulullah saw sendiri berguru dengan Malaikat Jibrail apabila baginda menerima ayat-ayat Al-Quran. Tanyalah perawat tentang guru mereka dan jemaah mereka. Kiranya jawapan perawat adalah seperti di bawah, tinggalkanlah mereka:
# Biasanya mereka yang tidak berguru mempunyai kebolehan seperti yang dinyatakan diatas (1,2 dan 3)

1) Saya tidak berguru. Saya mendapat ilmu ini melalui mimpi.
2) Saya tidak berguru. Saya boleh merawat selepas sembuh daripada sakit teruk.
3) Saya tidak berguru. Tiba-tiba sahaja saya boleh merawat. Allah nak beri kelebihan ini kepada saya.
4) Saya tidak berguru. Ilmu ini saya dapat di Mekah dan ilmu saya bertambah setiap kali saya ke Mekah.
5) Aku guna ayat Al-Quran jugak...sambil berasap kemenyan. Kalau dulu, asap kemenyan popular digunakan untuk menyeru jin. Sekarang perawat sudah pandai “advance@cover line” dengan menggunakan asap rokok (sebelum rawatan atau waktu berehat sekejap), asap ubat nyamuk, bahkan ada yang menggunakan asap daripada ais kering.
6) Ada keistimewaan (hasil bantuan jin pedamping) seperti dapat meramal tempat barang hilang, merawat menggunakan pisau, ada tangkal, cincin yg ada khasiat tertentu dan bermacam-macam lagi.
7) Kehidupan sehariannya tidak melaksanakan ajaran Islam yang sebenar@angkuh dengan kemampuan merawat.
Rasulullah saw bersabda “Sesiapa yang telah melihat daku dalam mimpinya, maka sesungguhnya dia telah melihat yang benar (al-Haqq).” (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim). 


Apabila kita tidur, sebahagian roh kita akan keluar dari tubuh dan memasuki alam ghaib. Di alam ghaib, roh kita bertemu dengan banyak makluk ghaib termasuk jin dan syaitan. Jadi syaitan berupaya untuk mengajar atau memberi ilmu yang bathil kepada kita melalui mimpi. Jin Islam biasanya akan mengajarkan ayat-ayat Al-Quran. Apabila diamalkan ayat-ayat tersebut, jin itu akan datang kerana menganggap dirinya telah diseru. Jadi, mana mungkin ada perawat-perawat yang mampu mimpi syeikh, tuan guru, alim ulama' kecuali semua itu tipu daya syaitan. Hanya Rasulullah saw manusia terakhir dan paling istimewa untuk menerima ilmu melalui mimpi. Kita sebagai manusia biasa perlukan GURU dan belajar secara berdepan. Apabila kita sakit teruk, badan kita lemah dan mudah diganggu oleh syaitan. Pada ketika ini mudah bagi mereka mendampingi kita, lantas kita berupaya melakukan perkara-perkara yang luar biasa seperti merawat. Sama juga apabila pendinding diri kita lemah, syaitan mudah untuk membuat tipu daya sedangkan sebenarnya mereka mahu mendampingi kita. 

5. Buat kenduri, perawat minta disembelihkan ayam atau dibuat pulut kuning dan ayam golek. Lalu pesakit perlu meletakkan jamuan ini di bawah pokok besar. Perawat pun memberitahu kepada jinnya “Kamu pergi tunggu bawah pokok sana dan akan datang orang membawa makanan untuk kamu”. Ini dipanggil proses menjamu supaya jin datang membantu atau untuk merasuah jin supaya berhenti mengganggu. Sekarang perawat sudah pandai “advance@cover line” juga. Pesakit diminta untuk membuat kenduri doa selamat di masjid, rumah sendiri atau rumah anak yatim. Bunyinya seolah-olah tiada masalah daripada segi syariah. Tetapi ianya bermasalah apabila perkara ini menjadi syarat dalam proses rawatan. Sebenarnya apa yang terjadi ialah perawat akan meminta jinnya untuk pergi ke masjid, rumah pesakit atau rumah anak yatim ketika kenduri doa selamat itu dilaksanakan. Biasanya, dalam situasi ini, perawat menggunakan jin Islam. Hati-hati sahabat-sahabat, pasti kan bila menerima rawatan...perawat tidak mreletakkan sebarang syarat contohnya putus ubat kena bawa barang besi, rawatan hanya 3 kali jika tak sembuh juga kena kenduri dan macam-macam lagi.

6. Ada perawat yang minta pesakit bawa kain. Kain tidak menjadi masalah tetapi ianya bermasalah apabila perkara ini menjadi syarat dalam proses rawatan. Terdapat jin yang dijamukan (rasuah juga) dengan kain, contohnya kain berwarna kuning, merah, hitam, kain pelikat ataupun kain batik. Kadang-kadang bahan-bahan rawatan diletakkan di atas kain-kain ini untuk dijampi. Ini dipanggil pengeras atau pun rasuah pada jin.

7. Bedah Batin, ada 2 kaedah:
1) Perawat hanya melakukan aksi-aksi melalui gerakan tangan sambil membaca ayat-ayat Al-Quran, lantas pesakit dapat sembuh. Kaedah ini menggunakan jin dan kaedah ini tidak pernah dibuat oleh Rasulullah saw. Majlis Fatwa Kebangsaan juga telah mengharamkan kaedah ini. Harus ditekankan di sini bahawa Rasulullah saw tidak pernah membedah secara batin, tetapi baginda sendiri telah dibedah secara nyata /fizikal dan pembedahan itu dilakukan oleh Malaikat.
2) Perawat membedah secara fizikal dengan pisau atau gunting biasa. Kemudian ditampal tempat yang luka dengan selotape. Kemudian pesakit sembuh. Secara logiknya, bagaimana pembedahan yang berisiko tinggi boleh dilakukan tanpa alatan canggih dan tanpa bius. Kemudian boleh terus pulih dalam masa beberapa minit. Ini dinamakan sihir (melihat perkara yang sebenarnya tiada). Kesian doktor-doktor nak bedah jenuh belajar tapi perawat yang didampingi jin senang sahaja mendapat kepercayaan pesakit kerana nampak hebat pada mata kasar, sedangkan hukumnya syirik dan berdosa besar tidak akan diampunkan Allah kecuali taubat nasuha. Amat penting untuk kita semua ketahui bahawa walaupun perawat membaca ayat-ayat Al-Quran, jin tetap boleh mendampinginya kerana jin pun boleh membaca ayat Al-Quran terutama jin Islam.

8. Perawat menggosok pesakit dengan telur dan pesakit sembuh ataupun bahan sihir, bisa atau batu karang dikeluarkan daripada tubuh pesakit. Sekiranya telur dibuka akan keluar bermacam-macam objek, itu dinamakan sihir (melihat perkara yang sebenarnya tiada.Walaubagaimanapun yang lebih penting di sini, telur adalah merupakan antara makanan kegemaran jin. Apabila perawat menggosok atau menggolek telur ke badan pesakit, sebenarnya perawat itu sedang menjamu jin di dalam badan pesakit. Sama konsepnya dengan pulut kuning dan ayam golek di bawah pokok besar. Jin sedang dirasuah. Harus diingat jin makan bukan macam manusia makan. Rasulullah saw pernah bersabda bahawa tulang makanan yang kita makan adalah makanan jin, tetapi kita tak pernah melihat tulang-tulang itu luak atau hilang dimakan. Maka telur yang dimakan oleh jin semasa digolek pada badan pesakit tidak akan luak juga.

9. Perawat yang menggunakan khidmat khadam atau jin sudah tahu agak sukar untuk mereka mencari makan sekarang atau memasarkan perkhidmatan mereka (banyak program-program tv@internet sudah beri penjelasan). Maka mereka membuat proses “rebranding”. Kini perawat ini mengatakan mereka merawat dengan bantuan malaikat bukannya jin. Ramai pesakit yang tertipu dan merasakan perawat ini begitu hebat kerana para Malaikat pun sanggup menjadi pembantu perawat ini. Mungkin juga perawat itu sendiri tidak sedar bahawa mereka telah tertipu dengan helah syaitan yang begitu kreatif dalam menyesatkan manusia. Mungkin syaitan itu telah mengaku bahawa dirinya Malaikat. Tertipulah si perawat lagi. Jangan kita terlalu mengagungkan perawat, kerana mereka juga manusia biasa yang hanya memberi pertolongan, selebihnya atas kuasa Allah yang Maha Berkuasa!
Pesanan saya:
Surah Al-Jin ayat 6 Allah telah berfirman, 

“Terdapat segolongan manusia lelaki meminta pertolongan daripada segolongan jin lelaki, dan jin itu telah menjadikan manusia itu bertambah sesat.”

Jadi sememangnya manusia tidak boleh bekerjasama dengan jin.
Keduanya, kita takut jin yang mendampingi perawat akan mendampingi pesakit pula. Ini memang terjadi kerana jin itu menganggap bahawa dialah yang menyembuhkan atau melindungi pesakit.Ramai pesakit yang selepas selesai berubat dengan perawat yang didampingi jin merasakan seolah-olah ada sesuatu yang memerhatikan mereka atau mereka mula melihat kelibat makhluk atau bermimpi bertemu makhluk ghaib.
Ketiganya, pesakit mungkin boleh cepat sembuh apabila dirawat dengan bantuan jin. Tetapi sebenarnya jin di dalam badan pesakit telah bertambah. Cuma jin-jin ini tidak menyakitkannya sahaja. Jin perawat dan jin yang mengganggu telah bersetuju dan membuat perjanjian untuk tidak lagi menyakitkan pesakit. Walaubagaimanapun, jin-jin ini akan mengganggu dalam bentuk yang lain. Contohnya, pesakit dapat istiqomah melakukan solat-solat malam dan 4 solat fardhu tetapi tidak mampu langsung untuk bersolat subuh. Ramai pesakit saya mengalami keadaan ini, bagi apalah sangat kita sihat tapi tak boldeh nak laksanakan ibadat yang menjadi tanggungjawab kita.
Inilah sebab-sebabnya saya nak membantu sahabat-sahabat belajar dan dapat ilmu mengenai rawatan islam 
#yang amat penting sekali kerana setiap kita akan dipertanggungjawabkan keatas apa yang telah kita lakukan. Ada perhitungan dengan Allah di akhirat nanti. Segala yang benar itu datangnya daripada Allah Yang Maha Pencipta, yang bathil itu datangnya hanya daripada kelemahan saya makhluk yang diciptaNya. Allahualam


Do`a untuk Menghafal Al-Qur’an dan Mencegah Lupa

Secara umum, para penghafal Al-Qur’an bila ditanya mengenai kiat menghafal akan menegaskan bahwa hal tersebut sederhana namun memerlukan komitmen. Diantaranya adalah kelurusan niat, kesungguhan usaha, pengulangan/muroja`ah, dan do`a. Yang disebut terakhir mungkin rentan/banyak terluputkan padahal sudah tentu justru itulah senjata pamungkas bagi setiap mu’min. Di atas segalanya, Al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan untuk manusia. Untuk bisa menguasainya maka mintalah karunia itu kepada Allah. Jangan sampai terjebak pada arogansi karena mengandalkan strategi atau kemampuan ingatan semata.

Ibnu Katsir dalam Fadha’ilul Qur’an pada bagian akhirnya mencantumkan Bab Do`a Nabi untuk Menghafal Al-Qur’an dan Mencegah Lupa. Peneliti naskah kitab tersebut (Abu Ishaq Al-Huwaini) mengomentari bahwa secara garis besar hadits padanya tidak shahih dari segi sanad dan matan.* Selagi berhati-hati dalam mengambil hadits tersebut, do`a yang terpetik setidaknya bisa menjadi inspirasi akan hal-hal apasaja yang patut disertakan dalam munajat kita. Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba pilihan-Nya yang mewarisi Al-Qur’an dengan baik. Berikut ini adalah salah satu redaksi haditsnya;


Ibnu `Abbas berkata, “Suatu ketika kami berada di sisi Rasulullah, ketika `Ali bin Abu Thalib datang dan berkata, ‘Ayah dan ibuku kurelakan, Al-Qur’an mudah hilang dari dadaku, aku tidak mendapati diriku mampu untuk membacanya.’ Kemudian Rasulullah berkata, ‘Wahai Abul Hasan, maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dengannya semoga Allah memberimu manfaat, dan memberikan manfaat kepada orang yang engkau ajari serta memantapkan apa yang telah engkau pelajari dalam hatimu?’ Ia (`Ali ra) berkata, ‘Ya, wahai Rasulullah! Ajarkan kepadaku!’ Beliau –shallallahu `alaihi wasallam– berkata, ‘Apabila tiba malam Jum`at, jika engkau mampu bangun pada sepertiga malam terakhir, ketahuilah bahwa waktu itu merupakan malam yang disaksikan (para malaikat), dan do`a pada malam tersebut terkabulkan, dan saudaraku Ya`qub telah berkata kepada anak-anaknya: Aku akan memintakan kalian ampunan kepada Tuhanku (QS Yusuf 98). Ucapan itu terus beliau (Ya`qub as) ucapkan hingga datang malam Jum`at. (Rasulullah saw melanjutkan) Jika engkau tidak mampu maka bangunlah pada pertengahan malam, jika engkau tidak mampu maka bangunlah pada awal malam, kemudian shalatlah empat raka`at dan engkau baca pada raka`at pertama surat Al-Fatihah dan Surat Yasin, dan pada raka’at kedua engkau baca Surat Al-Fatihah dan Surat Ad-Dukhan, dan pada raka`at ketiga engkau baca Surat Al-Fatihah dan Alif Lam Mim Tanzil As-Sajdah, dan pada raka`at keempat engkau baca Surat Al-Fatihah dan Surat Tabarak Al-Mufashshal (Al-Mulk). Kemudian apabila engkau telah selesai dari tasyahud maka pujilah Allah dengan sebaik-baiknya, ucapkanlah shalawat kepadaku serta kepada para nabi dengan sebaik-baiknya, mintakan ampunan untuk orang-orang mu’min laki-laki dan perempuan, serta saudara-saudaramu yang telah mendahuluimu beriman, kemudian ucapkan di akhir semua itu:


اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِتَرْكِ الْمَعَاصِي أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِي وَارْحَمْنِي أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا لَا يَعْنِينِي وَارْزُقْنِي حُسْنَ النَّظَرِ فِيمَا يُرْضِيكَ عَنِّي اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُلْزِمَ قَلْبِي حِفْظَ كِتَابِكَ كَمَا عَلَّمْتَنِي وَارْزُقْنِي أَنْ أَتْلُوَهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِي يُرْضِيكَ عَنِّيَ اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُنَوِّرَ بِكِتَابِكَ بَصَرِي وَأَنْ تُطْلِقَ بِهِ لِسَانِي وَأَنْ تُفَرِّجَ بِهِ عَنْ قَلْبِي وَأَنْ تَشْرَحَ بِهِ صَدْرِي وَأَنْ تَغْسِلَ بِهِ بَدَنِي فَإِنَّهُ لَا يُعِينُنِي عَلَى الْحَقِّ غَيْرُكَ وَلَا يُؤْتِيهِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ


Ya Allah, rahmatilah aku untuk meninggalkan kemaksiatan selama Engkau masih menghidupkanku, dan rahmatilah aku untuk tidak memperberat diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat bagiku, berilah aku rizki berupa kenikmatan mencermati perkara yang mendatangkan keridha’an-Mu kepadaku. Ya Allah, wahai Pencipta langit dan bumi, wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan serta keperkasaan yang tidak pernah habis. Aku memohon kepada-Mu ya Allah, wahai Zat yang Maha Pengasih, dengan Kebesaran-Mu dan cahaya Wajah-Mu agar mengawasi hatiku untuk menjaga Kitab-Mu, sebagaimana Engkau telah mengajarkannya kepadaku, dan berilah aku rizki untuk senantiasa membacanya hingga membuat-Mu ridha kepadaku. Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Zat yang memiliki kebesaran, kemulian dan keperkasaan yang tidak pernah habis. Aku memohon kepada-Mu ya Allah, wahai Zat yang Maha pengasih, dengan Kebesaran-Mu dan cahaya Wajah-Mu agar Engkau menerangi pandangan mataku dengan Kitab-Mu dan melancarkan lidahku, lenyapkanlah kesusahan dari hatiku, lapangkanlah dadaku dan basuhlah badanku dengan Al-Qur’an, sesungguhnya tidak ada yang dapat membantuku untuk mendapatkan kebenaran selain Engkau, dan juga tidak ada yang bisa memberi kebenaran itu selain Engkau. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.


Wahai Abul Hasan, engkau lakukan hal tersebut sebanyak tiga Jum`at atau lima atau tujuh, niscaya engkau akan dikabulkan dengan izin Allah. Demi Zat yang mengutusku dengan kebenaran, Allah tidak akan lupa memberi seorang mu’min.’” `Abdullah bin `Abbas berkata, “Demi Allah, `Ali tidak menunggu waktu lama kecuali hanya lima atau tujuh Jum`at hingga ia datang kepada Rasulullah dalam majelis, kemudian ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, dahulu aku hanya mengambil empat ayat atau sekitar itu dan apabila aku membacanya dalam hatiku maka ayat tersebut hilang, dan sekarang aku mempelajari empat puluh ayat atau sekitar itu, dan apabila aku membacanya dalam hati maka seolah-olah Kitabullah ada di depan mataku. Dan dahulu aku mendengar hadits, apabila aku mengulangnya maka hadits tersebut hilang, dan sekarang aku mendengar beberapa hadits, kemudian apabila aku menceritakan hadits maka aku tidak kehilangan satu huruf pun darinya.’ Kemudian Rasulullah berkata kepadanya, ‘Engkau adalah seorang mukmin, demi Rabb Ka`bah, wahai Abul Hasan.’”

*Hadits riwayat Tirmidzi, ia berkata, sanadnya hasan gharib. Ath-Thabrani juga meriwayatkannya dalam Al-Mu`jam Al-Kabir. Al-Mundziri dalam At-Targhib berkata, berbagai jalur dan sanad hadits ini sangat bagus, sedangkan matan-nya sangat gharib. Al-Hakim (dalam Mustadrak) menjelaskan, shahih sesuai syarat hadits syaikhayni (Bukhari dan Muslim). Adz-Dzahabi mengatakan, hadits munkar, syadz, dikhawatirkan palsu padahal sanadnya bagus. Syaikh Al-Albani menilainya maudhu`. Allahu wa Rasuluhu a`lam.

Friday, September 27, 2013

Biografi Ibnu `Abbas



'Abdullah bin `Abbas bin `Abdul Muththalib bin Hasyim lahir di Makkah tiga tahun sebelum hijrah. Ayahnya adalah `Abbas, paman Rasulullah, sedangkan ibunya bernama Lubabah binti Harits yang dijuluki Ummu Fadhl yaitu saudara dari Maimunah, istri Rasulullah. Beliau dikenal dengan nama Ibnu `Abbas. Selain itu, beliau juga disebut dengan panggilan Abul `Abbas. Dari beliau inilah berasal silsilah khalifah Dinasti `Abbasiyah.

Ibnu `Abbas adalah salah satu dari empat orang pemuda bernama `Abdullah yang mereka semua diberi titel Al-`Abadillah. Tiga rekan yang lain ialah ‘Abdullah bin `Umar (Ibnu `Umar), `Abdullah bin Zubair (Ibnu Zubair), dan `Abdullah bin Amr. Mereka termasuk diantara tiga puluh orang yang menghafal dan menguasai Al-Qur’an pada saat penaklukkan Kota Makkah. Al-`Abadillah juga merupakan bagian dari lingkar `ulama yang dipercaya oleh kaum muslimin untuk memberi fatwa pada waktu itu.

Beliau senantiasa mengiringi Nabi. Beliau menyiapkan air untuk wudhu` Nabi. Ketika shalat, beliau berjama`ah bersama Nabi. Apabila Nabi melakukan perjalanan, beliau turut pergi bersama Nabi. Beliau juga kerap menhadiri majelis-majelis Nabi. Akibat interaksi yang sedemikian itulah, beliau banyak mengingat dan mengambil pelajaran dari setiap perkataan dan perbuatan Nabi. Dalam pada itu, Nabi pun mengajari dan mendo`akan beliau.

Pernah satu hari Rasul memanggil `Abdullah bin `Abbas yang sedang merangkak-rangkak di atas tanah, menepuk-nepuk bahunya dan mendoakannya, “Ya Allah, jadikanlah Ia seorang yang mendapat pemahaman mendalam mengenai agama Islam dan berilah kefahaman kepadanya di dalam ilmu tafsir.”

Ibnu `Abbas juga bercerita, “Suatu ketika Nabi hendak ber-wudhu, maka aku bersegera menyediakan air untuknya. Beliau gembira dengan apa yang telah aku lakukan itu. Sewaktu hendak memulai shalat, beliau memberi isyarat supaya aku bendiri di sebelahnya. Namun, aku berdiri di belakang beliau. Setelah selesai shalat, beliau menoleh ke arahku lalu berkata, ‘Hai `Abdullah, apa yang menghalangi engkau dari berada di sebelahku?’ Aku berkata, ‘Ya Rasulullah, engkau terlalu mulia dan terlalu agung pada pandangan mataku ini untuk aku berdiri bersebelahan denganmu.’ Kemudian Nabi mengangkat tangannya ke langit lalu berdoa, ‘Ya Allah, karuniakanlah ia hikmah dan kebijaksanaan dan berikanlah perkembangan ilmu daripadanya.’”

Usia Ibnu `Abbas baru menginjak 15 atau 16 tahun ketika Nabi wafat. Setelah itu, pengejarannya terhadap ilmu tidaklah usai. Beliau berusaha menemui sahabat-sahabat yang telah lama mengenal Nabi demi mempelajari apa-apa yang telah Nabi ajarkan kepada mereka semua. Tentang hal ini, Ibnu `Abbas bercerita bagaimana beliau gigih mencari hadits yang belum diketahuinya kepada seorang sahabat penghafal hadits:

“Aku pergi menemuinya sewaktu dia tidur siang dan membentangkan jubahku di pintu rumahnya. Angin meniupkan debu ke atas mukaku sewaktu aku menunggunya bangun dan tidurnya. Sekiranya aku ingin, aku bisa saja mendapatkan izinnya untuk masuk dan tentu dia akan mengizinkannya. Tetapi aku lebih suka menunggunya supaya dia bangun dalam keadaan segar kembali. Setelah ia keluar dan mendapati diriku dalam keadaan itu, dia pun berkata. ‘Hai sepupu Rasulullah! Ada apa dengan engkau ini? Kalau engkau mengirimkan seseorang kemari, tentulah aku akan datang menemuimu.’ Aku berkata, “Akulah yang sepatutnya datang menemui engkau, karena ilmu itu dicari, bukan datang sendiri.’ Aku pun bertanya kepadanya mengenai hadits yang diketahuinya itu dan mendapatkan riwayat darinya.”

Dengan kesungguhannya mencari ilmu, baik di masa hidup Nabi maupun setelah Nabi wafat, Ibnu `Abbas memperolah kebijaksanaan yang melebihi usianya. Karena kedalaman pengetahuan dan kedewasaannya, `Umar bin Khaththab menyebutnya ‘pemuda yang tua (matang)’. Khalifah `Umar sering melibatkannya ke dalam pemecahan permasalahan-permasalahan penting negara, malah kerap mengedepankan pendapat Ibnu `Abbas ketimbang pendapat sahabat-sahabat senior lain. Argumennya yang cerdik dan cerdas, bijak, logis, lembut, serta mengarah pada perdamaian membuatnya andal dalam menyelesaikan perselisihan dan perdebatan. Beliau menggunakan debat hanya untuk mendapatkan dan mengetahui kebenaran, bukan untuk pamer kepintaran atau menjatuhkan lawan debat. Hatinya bersih dan jiwanya suci, bebas dari dendam, serta selalu mengharapkan kebaikan bagi setiap orang, baik yang dikenal maupun tidak.

`Umar juga pernah berkata, “Sebaik-baik tafsir Al-Qur’an ialah dari Ibnu `Abbas. Apabila umurku masih lanjut, aku akan selalu bergaul dengan `Abdullah bin `Abbas.” Sa`ad bin Abi Waqqas menerangkan, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih cepat dalam memahami sesuatu, yang lebih berilmu dan lebih bijaksana daripada Ibnu `Abbas.” Ibnu `Abbas tidak hanya dikenal karena pemikiran yang tajam dan ingatan yang kuat, tapi juga dikenal murah hati. Teman-temannya berujar, “Kami tidak pernah melihat sebuah rumah penuh dengan makanannya, minumannya, dan ilmunya yang melebihi rumah Ibnu `Abbas.” `Ubaidullah bin `Abdullah bin Utbah berkata, “Tak pernah aku melihat seseorang yang lebih mengerti tentang hadits Nabi serta keputusan-keputusan yang dibuat Abu Bakar, `Umar, dan `Utsman, daripada Ibnu `Abbas.”

Perawakan Ibnu `Abbas tinggi tapi tidak kurus, sikapnya tenang dan wajahnya berseri, kulitnya putih kekuningan dengan janggut diwarnai. Sifatnya terpuji, memiliki budi pekerti yang mulia, rendah hati, simpatik-empatik penuh kecintaan, ramah dan akrab, namun tegas dan tidak suka melakukan perbuatan sia-sia. Masruq berkata mengenainya, “Apabila engkau melihat `Abdullah bin `Abbas maka engkau akan mengatakan bahwa ia seorang manusia yang tampan. Apabila engkau berkata dengannya, niscaya engkau akan mengatakan bahwa ia adalah seorang yang paling fasih lidahnya. Jikalau engkau membicarakan ilmu dengannya, maka engkau akan mengatakan bahwa ia adalah lautan ilmu.”

Saat ditanya, “Bagaimana Anda mendapatkan ilmu ini?” Ibnu `Abbas menjawab, “Dengan lisan yang gemar bertanya dan akal yang suka berpikir.” Terkenal sebagai ‘`ulama umat ini’, Ibnu `Abbas membuka rumahnya sebagai majelis ilmu yang setiap hari penuh oleh orang-orang yang ingin menimba ilmu padanya. Hari-hari dijatah untuk membahas Al-Qur’an, fiqh, halal-haram, hukum waris, ilmu bahasa, syair, sejarah, dan lain-lain. Di sisi lain, Ibnu `Abbas adalah orang yang istiqomah dan rajin bertaubat. Beliau sering berpuasa dan menghidupkan malam dengan ibadah, serta mudah menangis ketika menghayati ayat-ayat Al-Qur’an.

Sebagaimana lazimnya kala itu, pejabat pemerintahan adalah orang-orang `alim. Ibnu `Abbas pun pernah menduduki posisi gubernur di Bashrah pada masa kekhalifahan `Ali. Penduduknya bertutur tentang sepak terjang beliau, “Ia mengambil tiga perkara dan meninggalkan tiga perkara. Apabila ia berbicara, ia mengambil hati pendengarnya; Apabila ia mendengarkan orang, ia mengambil telinganya (memperhatikan orang tersebut); Apabila ia memutuskan, ia mengambil yang termudah. Sebaliknya, ia menjauhi sifat mencari muka, menjauhi orang berbudi buruk, dan menjauhi setiap perbuatan dosa.”

`Abdullah bin Abbas meriwayatkan sekitar 1.660 hadits. Dia sahabat kelima yang paling banyak meriwayatkan hadist sesudah `Aisyah. Beliau juga aktif menyambut jihad di Perang Hunain, Tha`if, Fathu Makkah dan Haji Wada`. Selepas masa Rasul, Ia juga menyaksikan penaklukkan afrika bersama Ibnu Abu As-Sarah, Perang Jamal dan Perang Shiffin bersama `Ali bin Abi Thalib.

Pada akhir masa hidupnya, Ibnu `Abbas mengalami kebutaan. Beliau menetap di Tha`if hingga wafat pada tahun 68H di usia 71 tahun. Demikianlah, Ibnu `Abbas memiliki kekayaan besar berupa ilmu pengetahuan serta akhlaq `ulama.

Pertolongan Malaikat semasa Perang Badar


9.(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada tuhan kamu, lalu Ia perkenankan permohonan kamu (dengan firmanNya): “Sesungguhnya Aku akan membantu kamu dengan seribu (bala tentera) dari malaikat yang datang berturut-turut. 10.Dan Allah tidak menjadikan (bantuan malaikat) itu melainkan sebagai berita gembira dan supaya hati kamu tenang tenteram dengannya. Dan kemenangan itu pula hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. 

Surah al-Anfaal ayat 9-10

Perang Badar tercetus pada 17 Ramadhan 2H bersamaan 17 March 624M. Perang ini terjadi di satu kawasan yang berada di antara Mekah dan Madinah. Nama Perang Badar dinisbatkan kepada sumur yang dikenali Sumur Badar. Adapun, Sumur Badar dinisbatkan kepada seorang penggali sumur tersebut, Badar bin an-Narin.

Badar terletak 60 km ke arah kota Mekah daripada Madinah.



Kerisauan Rasulullah saw
Perang pertama dalam sejarah Islam ini meletus di mana Rasulullah saw baru sahaja berada di Madinah selama dua tahun. Iman para sahabat Ansar juga masih lagi mentah. Pada saat peperangan ini meletus, Rasullulah saw cukup risau dengan keadaan ini.

Maka terjadi satu peristiwa di mana seorang sahabat Rasulullah saw, Miqdad bin Amr ra bangkit melontar kata-kata wibawa terhadap junjungan besar kita, Muhammad saw. Miqdad bin Amr ra berkata,

"Wahai Rasulullah saw, laksanakanlah apa yang telah Allah perintahkan kepadamu, Demi Allah kami sentiasa bersamamu. Kami tidak akan berkata sebagaimana perkataan bani Israil kepada Nabi Musa as, ‘Pergilah kamu bersama Rabb-mu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (Miqdad bin Amr ra membacakan sebahagian ayat dalam surah al-Maa’idah ayat 24).

“Akan tetapi kami berkata, “Pergilah engkau bersama Rabb-mu dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami menyertai kalian berdua. Demi Zat yang telah mengutuskanmu dengan kebenaran, seandainya engkau membawa kami menyertaimu ke Birkil Ghimaad(kota Habsyah), nescaya kami akan sentiasa bersamamu dari berangkat sampai engkau tiba di sana”

Diriwayatkan bahawa, muka Rasulullah saw lantas bertukar ceria dan bergitu bermotivasi. Ia bertambah menyakinkan Rasulullah saw apabila pemuka daripada bani Aus di kalangan golongan Ansar, Saad bin Muadz bangkit memberi jaminan taat setia kepada Rasulullah saw.


sebelum peperangan bermula, sepupu Rasulullah, 
Ali bin Abi Talib dan Ubaidah bin al-Harits serta bapa 
saudara baginda Hamzah bin Abdul Mutalib tampil ke hadapan 
menyahut cabaran para Musyrikin Mekah.



Jumlah yang sedikit
Keadaan perang semakin meruncing. Musuh yang ingin ditentang terdiri daripada dua golongan. Pertama, kabilah yang membawa hasil dagangan haram(iaitu harta milik orang Islam sebelum berhijrah ke Madinah) di bawah pimpinan Abu Sufyan dan kedua, angkatan perang daripada Mekah berkekuatan 1000 orang pimpinan Amr bin Islam atau lebih dikenali Abu Jahal.

Jumlah tentera Islam pula kurang tiga kali ganda berbanding jumlah tentera Musyrikin. Ada riwayat menyatakan 300 orang dan ada riwayat menyatakan dengan lebih tepat iaitu 313 orang.

Memandangkan jumlah yang bergitu ketara, ia mengundang kegelisahan dan kegusaran di dalam lubuk hati Rasulullah saw. Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata bahawa Rasulullah saw berdoa ketika Perang Badar,

“Ya Allah, Aku memohon kepada-Mu, penuhilah janji-Mu. Ya Allah, jika Kau menghendaki, maka Kau tidak disembah lagi”



Mendengar rintihan Rasulullah saw, Abu Bakar ra mengambil tangan Rasulullah saw yang mulia sambil berseru, “Cukup wahai Rasulullah saw”. Kemudian Abu Bakar ra bangkit menuju ke arah tentera Musyrikin dan membacakan ayat daripada Surah Al-Qamar ayat 45, “Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang”.



Jumlah yang sedikit tidak pernah melunturkan semangat Jihad 
tentera Muslimin pimpinan Rasulullah saw.



Pertolongan Tentera Allah
Janji Allah swt sentiasa benar. Melalui ayat 9 sehingga 10 surah Al-Anfaal, Allah swt telah menjanjikan bantuan para Malaikat untuk kaum muslimin semasa Perang Badar. Ia ternyata benar apabila beberapa hadis menyatakan terdapat para sahabat membicarakan perihal ini dengan terperinci. Antara para sahabat yang pernah membicarakannya adalah Ibnu Abbas ra, Umar al-Khattab ra, Ali bin Abi Talib ra dan Rifa’ah bin Rafi’ az Zuraqi ra.



Bagaimana Malaikat menolong tentera Perang Badar?
Para tentera Allah iaitu para Malaikat menolong para tentera muslimin dengan bantuan 1000 malaikat yang berturut-turut. Jumlahnya telah mampu mengerunkan tentera musyrikin yang pada awalnya beranggapan mereka mampu menewaskan tentera muslimin dengan mudah.

Daripada 1000 Malaikat tersebut, mereka berpecah kepada dua menjadikan masing-masing adalah 500 malaikat. Setiap pecahan tersebut diketuai oleh malaikat Jibrail as dan malaikat Mikail as. Malaikat Jibrail as mengetuai bahagian kanan manakala malaikat Mikail as mengetuai bahagian kiri. Ia bersesuaian dengan riwayat daripada Ibnu Abbas ra.

Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan daripada Ibnu Abbas ra bahawa beliau berkata,

“Allah swt menolong Nabi dan orang-orang yang beriman dengan seribu Malaikat, dan Jibrail as termasuk di dalam golongan kelompok lima ratus pertama yang menyerbu musuh daripada sebelah kanan mereka, manakala Mikail as termasuk di dalam lima ratus kedua yang menyerang dari arah kiri mereka.”



Jibrail as juga diriwayatkan menunggang kudanya iaitu Haizum semasa Perang Badar. Malaikat Jibrail as langsung tidak memberi muka kepada tentera kafir musyrikin sehinggakan terdapat tentera musyrikin diriwayatkan terbelah wajah mereka akibat pukulan cambuk.

Imam Abu Jaafar ath-Tabari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas dari Umar al-Khattab. Dalam riwayat tersebut disebutkan,



“Tatkala seorang bersungguh-sungguh melawan orang musyrik yang ada di hadapannya, tiba-tiba dia mendengar suara lecutan cambuk di atasnya dan suara penunggang kuda yang berkata, “Majulah Haizum(nama kuda Jibrail as). Tiba-tiba ia melihat si musyrik telah mati terkapar di hadapannya. Kemudian ia melihatnya dari dekat, ternyata hidungnya telah terpukul dan wajahnya terbelah seperti pukulan cambuk. Mukanya menjadi lebam(akibat pukulan cambuk). Lalu orang Ansar tadi mendatangi Rasulullah saw dan menceritakan kepada beliau. Rasulullah saw bersabda. “Engkau benar, itu adalah bantuan daripada langit ketiga.” Pada kejadian tersebut, yang terbunu dari orang-orang musyrik sebanyak tujuh puluh orang dan yang ditawan sebanyak tujuh puluh orang”



Tanda pengenalan Tentera Allah

Dalam satu ayat yang lain dalam surah Ali Imran ayat 123 sehingga 124, Allah berfirman,

123. (Ingatlah wahai Muhammad) ketika engkau berkata kepada orang-orang yang beriman (untuk menguatkan semangat mereka): “Tidakkah cukup bagi kamu, bahawa Allah membantu kamu dengan tiga ribu tentera dari malaikat yang diturunkan?,” 124. Bahkan (mencukupi. Dalam pada itu) jika kamu bersabar dan bertaqwa, dan mereka (musuh) datang menyerang kamu dengan serta-merta, nescaya Allah membantu kamu dengan lima ribu malaikat yang bertanda masing-masing.



Turunnya para Malaikat untuk bergabung dengan tentera muslimin telah memakai beberapa tanda pengenalan. Bala tentera bantuan Allah swt ini adalah kekuatan sebenar tentera mukmin semasa Perang Badar. Para Malaikat menunjukkan semangat juang yang bergitu tinggi.

Ia diperakui sendiri oleh Malaikat Jibrail as sewaktu datang menanyakan Rasulullah perihal pendapat peribadi Rasulullah berkenaan umatnya yang berperang di Badar. Rasulullah saw lantas menjawab, “Mereka adalah dikalangan yang terbaik”. Jibrail terus menjawab bagi pihaknya, “Bergitu juga yang ikut berperang bagi pihak Malaikat”.

Dalam kekacauan perang tersebut, ramai juga sahabat menyedari kehadiran tentera misteri yang mana mereka langsung tidak mengenalinya sebelum ini. Akibat sibuk membasmi musuh yang menerkam, mereka terpaksa mendiam diri sehingga perang tamat.

Sebaik perang tamat dan mereka telah pun berada di Madinah, timbul beberapa cerita misteri sehingga diriwayatkan dalam beberapa hadis Shahih.



Bulu Putih
Antaranya adalah sahabat besar Rasulullah saw dan sepupu baginda, Ali bin Abi Talib ra. Abu Ishaq as-Suddi meriwayatkan dari Haritsah bin Mudhrib, Ali bin Abi Talib ra berkata,“Tanda mereka pada perang Badar adalah bulu putih. Juga ada tanda pada ubun-ubun kuda mereka.”



Tanda Imamah
Mak-hul mengatakan, “Bertanda imamah(berserban yang dililitkan di kepala). Tanda para Malaikat pada Perang Badar adalah serban berwarna hitam manakala pada Perang Hunain adalah serban berwarna merah”



Serban Kuning
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Yahya bin Abbad bahawa Zubair ra pada Perag Badar mengenakan serban kuning dengan melipatnya, lalu turunlah para Malaikat, juga menggunakan serban kuning.



Kemenangan mutlak orang beriman
Bergitulah yang berlaku di Perang Badar, perang pertama bagi umat Islam. Walaubagaimanapun, penulis yakin ramai yang tidak tahu bahawa perang ini terjadi hanya kerana Kaum Musyrikin datang untuk menyelamatkan kafilah dagang Abu Sufyan selain daripada usaha untuk menghapuskan syiar Islam daripada muka bumi.

Pada mulanya, Rasulullah saw dan para sahabat lain hanya ingin mencegah kafilah dagang Abu Sufyan yang dipercayai telah dibiayai dengan menggunakan harta kaum Muslimin di Mekah sewaktu sepeninggalan mereka setelah berhijrah ke Madinah. Dek kerana ketidakpuasan hati dengan ketamakan Abu Sufyan, Rasulullah saw bergegas menyekat kabilah tersebut. Namun, seorang utusan Abu Sufyan bernama Dhamdham bin Amr al-Ghifari telah dihantar ke Mekah untuk memohon bantuan.

Lantaran itu, Abu Jahal bangkit bersama rakan-rakannya yang lain untuk menolong Abu Sufyan disamping untuk menghapuskan Islam dan menyelamatkan ‘harta’ mereka yang dibawa oleh Abu Sufyan.

Gerombolan yang dibawa Abu Jahal mencecah 1000 orang yang lengkap bersenjata, berbaju besi,topi baja, pasukan berkuda dengan pelbagai perhiasan sedangkan tentera mukmin hanya berjumlah 313 orang dilengkapi dengan dua ekor kuda dan tujuh puluh ekor unta. Baki yang lain hanya berjalan kaki. Kebanyakan mereka tidak dilengkapi dengan baju besi dan topi.

Dengan saiz kekuatan musuh yang bergitu, amat wajar Rasulullah saw berasa risau kemungkinan kekalahan tentera Islam semasa Perang Badar. Disebabkan itu, Rasulullah saw kelihatan sugul dan bimbang. Namun, Allah swt sudah merancanakan semuanya. Dengan kekuasaan-Nya, diturunkan para gerombolan Malaikat memberi bantuan kudrat kepada Rasulullah saw dan tentera muslimin.

Tuesday, September 24, 2013

PERDUKUNAN GLOBAL




Di kalangan agama-agama dunia dikenal usaha tradisional mencari jalan dengan penguasaan kekuatan alam semesta melalui perdukunan (kebathinan dan mistik) seperti Yoga, Tai Chi, nujum/ramalan, rajah tangan (palmistry), perbintangan (astrologi/horoscope), dan seterusnya. Di kalangan modern dikenal usaha serupa dalam kemasan berbeda seperti Mind Power, Human Potential Development, New Consciousness Movement, Creative Imagination, Self Motivation, Transformation Movement, dan ratusan bentuk lainnya. Jalan pembenaran melalui kekuatan-kekuatan magis dan spiritisme agama-agama dunia ini secara nyata telah mengalami kebangkitan globalnya, baik perdukunan secara tradisional konvensional maupun dalam bentuk neo-spiritualisme. Disini kita melihat bahwa perdukunan bukanlah kepercayaan kuno yang sudah berlalu, tetapi merupakan suatu system religi yang selalu ada dan berkembang di setiap tahapan budaya manusia. Perdukunan telah menjadi "kebutuhan pokok" spiritual manusia dunia. Disinilah The New Age Movement mengambil peran besar dalam menyesatkan manusia (artikel terkait: The New Age Movement).

Kekuatan-kekuatan magis melalui praktek-praktek perdukunan dapat ditemui di bagian manapun di dunia ini. Baik dalam masyarakat yang memang kental dengan tradisi budaya okultisme maupun masyarakat sekular modern. Ramalan nasib, rajah tangan, dan perbintangan bahkan sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat dunia. Perdukunan jenis ini telah diterima semua orang, menjadi budaya universal yang bahkan sudah menjadi konsumsi anak-anak diseluruh dunia.

Berkat atau kutuk bisa dihasilkan oleh perbuatan manusia dalam mengolah kekuatan magis untuk tujuan-tujuan tertentu. Sudah menjadi anggapan umum bahwa ketika kekuatan magis tersebut ditujukan untuk kebaikan, maka akan disebut sebagai "white magic", misalnya penyembuhan penyakit, keamanan, mencari jodoh, kelancaran bisnis, dan seterusnya. Dan ketika kekuatan magis tersebut digunakan untuk tujukan kejahatan, maka akan disebut "black magic", misalnya mengirimkan sakit penyakit, membunuh orang, menjatuhkan seseorang dari kedudukannya, menyebarkan kerusuhan, dan seterusnya. Dalam dualisme ini kita melihat penyesatan Iblis di dalam pemanfaatan kekuatan-kekuatan spiritual tersebut. Begitu banyak tradisi dan agama dunia yang membenarkan praktek perdukunan asalkan untuk tujuan kebaikan. Padahal kita ketahui tidak ada kebenaran yang berasal dari Iblis, apapun bentuk kebaikannya selama itu bersumber dari alam roh kegelapan Iblis adalah kejahatan. Dia adalah pencuri, pembunuh, dan pembinasa, dan barangsiapa melakukan kebaikan dengan memakai sumber Iblis berarti melakukan kehendak Iblis, dan itu kejahatan yang keji dihadapan Tuhan.

"Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta" (Yohanes 8:44).

INDUSTRI RAKSASA

Pada masa sekarang ini praktek-praktek perdukunan seperti astrologi, sihir, nujum/ramalan, bahkan pengobatan alternative oleh paranormal telah menjadi suatu usaha bisnis yang besar. Data terakhir di Amerika Serikat saja terdapat lebih dari 40.000 orang yang bekerja "full-time" di bidang ini (meningkat hampir 400 persen dalam 10 tahun terakhir), dan sedikitnya 350.000 orang lainnya bekerja "part-time" di bidang perdukunan, paranormal, dan astrologi (meningkat 200 persen dalam 10 tahun terakhir). Angka-angka tersebut merupakan angka resmi yang dalam realitasnya bisa jauh lebih tinggi dari pada itu. Di Brazil kehidupan spiritualisme yang okultis semakin berkembang pesat ditandai dengan tumbuhnya begitu banyak "bidat" keagamaan yang menyimpang dan bertendensi klenik. Di Inggris sebanyak 6000 orang ahli sihir terlibat dalam pertemuan-pertemuan secara teratur untuk membuat strategi-strategi bisnis yang baru. Bila di hitung secara global maka keterlibatan manusia kepada hal-hal yang okultis dan klenik ini tidak terhitung lagi banyaknya.

Di China dan India misalnya, juga di Afrika dan belahan dunia lainnya, terutama di wilayah Negara-negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa (Afrika Tengah - Amerika Tengah - dan Indonesia) merupakan basis okultisme terbesar di dunia dimana perdukunan dan klenik telah menjadi bagian dari tradisi budaya manusia yang sangat akrab dalam hidup keseharian. Di Indonesia, seperti pada umumnya terjadi di dalam masyarakat klenik, budaya ini telah menjangkau segenap lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat bawah sampai pejabat Negara. Membangun rumah harus selamatan dengan bubur merah bubur putih, harus mengibarkan bendera, membangun jembatan harus ada korban kepala kerbau, bahkan di dalam pernikahan harus mandi air kembang, menginjak telor, dan seterusnya. Begitu akrabnya hal-hal ini kita lihat disekitar kita sehingga kita tidak lagi melihatnya sebagai sesuatu yang salah. Budaya, kebiasaan, dan tradisi dipakai Iblis sebagai kemasan penipuannya sejak ribuan tahun yang lalu.

Pada kenyataannya okultisme sejauh ini telah menjadi industri yang menghasilkan bermilyar-milyar dolar diseluruh dunia. Satu contoh, di Perancis telah terjadi peningkatan penghasilan bisnis para astrolognya. Diperkirakan mereka menghasilkan 650-850 juta dolar setahun yang menghidupi sekitar 60 ribu sampai 80 ribu astrolog. Organisasi-organisasi mereka dirikan dalam setiap strata kehidupan manusia. Buku-buku dan majalah-majalah mereka terbitkan, diantaranya yang paling terkenal adalah majalah "Occult Trade Review", dan buku-buku best seller seperti "The Stock Market and Witchcraft" (Bursa Saham Dan Ilmu Sihir), juga "Sexual Power Through Witchcraft" (Daya Sex Melalui Ilmu Sihir), dan banyak lagi. Jika pada semua industri tersebut ditambahkan juga produksi Kartu Tarot, Paket-paket Astrologi, Papan-papan Ouija, sampai stiker-stiker okultisme yang dijual diseluruh dunia setiap harinya, maka jumlah penghasilan kerajaan Lucifer dalam industri ini akan mencapai angka yang mengejutkan siapapun.

Jenis industri klenik semacam ini memang tidak dikenal dalam sekolah-sekolah bisnis manapun, tetapi kehadirannya telah melibatkan sekian milyar manusia melalui metode-metode spiritual yang lebih pasti dari semua ilmu pasti manusia. Kekuatan spiritual kerajaan Iblis menjadi pendukung utama penyebaran industri ini, dan hal ini sudah dimulai sejak "menara Babel" ribuan tahun yang lalu tanpa seorangpun mampu mencegahnya. Kitab Suci telah menubuatkan: "...mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana" (Kejadian 11:6b).

KECERDASAN IBLIS

Dalam hirarkhi kerajaan bisnis Iblis, Lucifer menduduki jabatan tertinggi, mungkin semacam Presiden Komisaris. Ia dibantu oleh dewa-dewa penguasa wilayah melalui murid-murid manusianya. Mereka menghimpun segala daya dan cara untuk membangun jumlah pengikut sesuai dengan "target market" mereka. Tujuan akhirnya adalah membawa sebanyak mungkin manusia untuk neraka. Dan tidak diragukan lagi bahwa mereka sangat professional dalam menjalankan tipu daya dan penyesatannya. Lucifer adalah makhluk yang paling cerdas di alam semesta dalam hal dusta (ia adalah bapak pendusta). Ada dua sebabnya, pertama Tuhan memang menjadikan dia demikian, dan kedua, ia telah belajar banyak karena telah hidup begitu lama. Sesungguhnya ia menggunakan kecerdasannya untuk mencapai tujuan jahatnya. Dan kecerdasan yang super ini menjadikan ia musuh yang sangat tangguh bagi gereja Tuhan di bumi. Disamping itu, kerajaan Iblis juga memiliki pemerintahan yang sangat efisien. Sasarannya telah dipikirkannya baik-baik. Ia juga mengatur jaringan hirarkhi roh-roh jahatnya lebih baik daripada management perusahaan manapun di dunia. Ia sangat tahu kapan harus bersikap fleksibel untuk menyesuaikan strateginya di dalam keadaan yang berubah-ubah. Bahkan pengetahuan Iblis tentang kekristenan membuat dia memenuhi syarat untuk di tahbiskan sebagai pendeta di banyak gereja. Yeshua Hamasiah telah memberi peringatan tentang datangnya banyak juruselamat palsu, nabi-nabi palsu, guru-guru palsu, dan gembala-gembala palsu di ujung akhir zaman ini. Iblis akan berada dibelakang mereka sebagai pendukung utama, dan melalui mereka ia akan berusaha untuk menawarkan teologinya sendiri dengan memasukkan ajaran perdukunan, sihir, dan segala bentuk penyembahan berhala (okultisme) dalam kemasan menarik.

"Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka" (1 Timotius 4:1-2).

PARA DUKUN, MOTIVASI, dan KERAJAANNYA

Para pelaku okultisme ini memiliki kekuatan magis melalui hubungan mereka dengan roh-roh kegelapan dari dunia orang mati. Mereka percaya bahwa roh-roh orang mati selalu berada di dekat manusia hidup, mereka dipercaya dapat menghibur, memberi petunjuk, menolong, dan dapat juga diminta untuk membalas dendam, menghantui, mengancam, dan mengganggu. Pada dukun-dukun tertentu diberikan spesialisasi misalnya kemampuan untuk meramal, menyembuhkan penyakit, mendatangkan kekayaan atau kekuasaan, memberi jodoh, dan seterusnya. Secara tradisional kekuatan spiritual mereka biasanya di dapat dari wangsit melalui proses bertapa, berpuasa, pembacaan mantera atau jampi-jampi yang menyertakan korban, sesajen, ataupun jimat-jimat. Ritual-ritual tertentu dilakukan seperti tari-tarian, tabuhan bunyi-bunyian, dan sebagainya. Seorang dukun atau paranormal biasanya dikultuskan sebagai seorang guru ataupun lainnya oleh kelompok pendukung/pengikut yang fanatik. Secara modern pengalaman spiritual dalam prinsip-prinsip okult yang sama dilakukan, hanya mengubah kemasan dan penampilannya. Dari ritual di hutan atau di gunung kepada ritual di hotel bintang lima, dari musik-musik tradisi kepada musik tekno-punk, dari kumpulan orang berjubah hitam berkuda kepada kumpulan orang berdasi bermobil mewah, dari penampilan seram seorang dukun kepada ahli sulap professional berkepala botak, juga ahli kebathinan yang buka counter di mall-mall, dan paranormal peramal gemuk yang mengiklankan diri di televisi dan dapat dihubungi dengan SMS (ketik REG spasi NAMA, dan seterusnya), dan seterusnya.

Seseorang biasanya pergi ke dukun/paranormal atau apapun namanya, untuk minta berkat fisik dan materi seperti kesehatan, kekayaan, atau untuk mencapai tujuan tertentu seperti jabatan tinggi, pangkat, usaha maju, mendapat jodoh, ataupun ingin mengetahui nasib. Tetapi semua keinginan tersebut lebih banyak ditujukan untuk kepentingan diri sendiri. Egoisme menjadi dasar dari segala keinginan mereka. Dan memang peran dukun/paranormal lebih banyak menolong kemajuan dan keberuntungan perorangan daripada kesejahteraan masyarakat. Lebih berorientasi pada sikap untung sama untung. Kelompok kami (CherubimS) memiliki cukup banyak pengalaman berurusan dengan dukun-dukun dalam tingkat hirarkhi tinggi/tertinggi ketika merobohkan kekuatan kerajaan kegelapan yang bekerja atas seorang calon presiden negeri ini. Memang, saat pemilihan presiden tiba, dukun dan paranormal menjadi laku keras seperti pisang goreng. Sudah menjadi rahasia umum, para pejabat atau calon pejabat dari level rendah sampai tertinggi juga menyertakan para dukun untuk mencapai ambisi-ambisi politik mereka. Sudah menjadi hal umum bila pejabat pemerintah mempunyai hubungan erat dengan para dukun. Bahkan ada pejabat yang secara rutin mengunjungi dukun-dukun untuk mempertahankan jabatannya. Dan penentu keberhasilan mereka sangat bergantung kepada pekerjaan para dukun daripada dukungan politik dari rakyatnya. Di alam roh terjadi peperangan antar mereka, dukun melawan dukun dalam segala hirarkhinya. Pemilihan kepala desapun bisa menjadi arena perang dukun. Bagi mereka yang tidak mengerti hal ini akan terlihat seperti setan melawan setan dan ini dianggap tidak mungkin karena Kitab Suci menyatakan kerajaan Iblis itu kuat karena mereka tidak terpecah.

Perlu diketahui bahwa kerajaan Iblis itu terdiri dari beberapa tingkat hirarkhi yang dipimpin oleh para Pemerintah, para Penguasa dan para Penghulunya. Dan penundukkan mereka satu dengan yang lain bukan seperti penundukkan otoritas pada Kerajaan Tuhan. Dasar penundukkan mereka yang utama adalah ketakutan (base on fearness). Setan kuburan jelas tunduk karena takut kepada penguasa gunung misalnya. Dan dasar penundukkan seperti itu selalu membuka peluang untuk setiap waktu terjadi kudeta atau perebutan kekuasaan melalui pemberontakan karena kepentingan yang berbeda di level spiritual yang sama. Dilihat dari otoritas tertinggi Iblis Lucifer, jelas secara keseluruhan kerajaannya tidak terpecah dan solid karena yang bergerak bertentangan adalah mereka yang berada di dalam tingkat hirarkhi yang sama. Selain itu masih banyak aspek spiritual kerajaan roh yang perlu kita ketahui untuk mengerti mengapa kerajaan Iblis bersifat solid tetapi penuh dengan pertentangan kepentingan di dalamnya sesuai dengan perubahan dan tuntutan zaman, khususnya di era New Age di akhir zaman akhir ini.

BERHALA YANG MENGIKAT

Dalam memanfaatkan kekuatan magis melalui praktek perdukunan tersebut seseorang biasanya diikat oleh beberapa ketentuan atau persyaratan tertentu yang dapat berakibat celaka bila dilanggar. Pantangan dan tabu akan mengikat manusia tersebut selama hidupnya, ia berada dibawah kontrol Iblis. Bahkan keterlibatan dalam praktek-praktek okultisme semacam itu akan memenjara kehidupan kita kedalam apa yang disebut sebagai "kuasa kerajaan kegelapan". Perdukunan membawa manusia masuk kedalam ikatan penyembahan berhala. Dan segala keterlibatan manusia kepada berhala menjauhkan manusia itu dari Tuhan. Rasul Yohanes telah memperingatkan:

"anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala" (1 Yohanes 5:21).

Faktanya, banyak orang Kristen yang kehidupannya dipenuhi oleh berhala, sadar atau tidak. Tradisi orang-orang tua merupakan salah satu penyebabnya. Kebiasaan ala dunia juga memberi pengaruh besar. Kesukaan membaca ramalan bintang misalnya, dapat menjadi awal dari keterikatan seseorang terhadap berhala. Kebiasaan untuk mempertanyakan sesuatu masalah kepada paranormal, Feng Shui, minta kesembuhan, membaca nasib, melancarkan rezeki, naik pangkat dan jabatan, secara langsung mengikat diri kepada kerajaan Iblis. Perlunya kita memutuskan semua jenis perdukunan yang pernah dilakukan keturunan-keturunan diatas kita. Firman Tuhan mengatakan:

"Maka Aku berkata kepada anak-anak mereka di padang gurun: Janganlah kamu hidup menurut ketetapan-ketetapan ayahmu dan janganlah berpegang pada peraturan-peraturan mereka dan janganlah menajiskan dirimu dengan berhala-berhala mereka. Akulah TUHAN, Elohim-mu: Hiduplah menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan lakukanlah peraturan-peraturan-Ku dengan setia" (Yehezkiel 20:18-19).

Keterikatan spiritual kegelapan seringkali tidak disadari atau dianggap sebagai sesuatu yang tidak berbahaya bagi banyak orang Kristen. Bahkan jarang orang memikirkannya sehingga pendalaman akan hal ini sering juga dianggap sebagai perilaku tidak normal dan aneh. Apa yang dinyatakan dan digambarkan dalam banyak kasus di Perjanjian Lama dan apa yang dilakukan Yeshua Hamasiah sendiri dalam perjalanan pelayanannya akhirnya hanya dianggap sebagai penggambaran-penggambaran visual yang mengetengahkan pengertian abstraktis yang bermakna filosofis (dalam hal ini siapa yang tidak normal dan aneh?). Jelas dan tidak dapat disangkal lagi, bahwa manusia yang masuk dalam aktifitas perdukunan akan menuai konsekwensi spiritual yang mengikat dan memenjara seluruh kehidupan luarnya. Itu sebabnya Tuhan melarang umat-Nya untuk berhubungan dengan segala jenis perdukunan. Kalau anda pernah minta kekayaan ke gunung Kawi, misalnya, selama anda belum bertobat dan menyelesaikannya, maka ikatan spiritual kegelapan itu tetap memenjara anda, tidak perduli jabatan anda sekarang sebagai penginjil atau gembala. Semakin kita mengerti dimensi roh semakin kita berhati-hati untuk melakukan sesuatu yang bisa berakibat secara spiritual.

"Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Elohim-mu" (Imamat 19:31).

"Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya" (Imamat 20:6).

"Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati" (Ulangan 18:10-11).

"Dan apabila orang berkata kepada kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada Elohim-nya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?" (Yesaya 8:19).

MODERNISASI PERDUKUNAN
Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam kebudayaan Timur kita keterbukaan pada hal-hal "batin" membuat masyarakat juga sangat terbuka pada pengaruh okultisme. Gejala ini tanpa terkecuali melanda peradaban kota dan kalangan intelektual atas. Kekosongan rohani yang tidak terisi oleh kemajuan zaman membuat kecenderungan kepada okultisme menjadi makin kuat. Okultisme merupakan gejala kemerosotan peradaban Kristen. Istilah "okult/occult" sendiri sangat samar, mencakup secara luas hal-hal yang dianggap rahasia, tersembunyi, mistik dan metafisik dan sering dianggap menyangkut perkara-perkara di luar indra biasa. Pada umumnya, hal-hal berikut ini dianggap tercakup dalam okultisme:

Spiritisme: Kepercayaan bahwa manusia dapat berhubungan dengan dunia orang mati (roh orang mati) dalam rangka mencari wahyu dari dunia seberang sana.

Astrologi: Kepercayaan bahwa masa depan seseorang arau sesuatu dapat dibaca dengan mempelajari letak dan hubungan matahari, bulan, bintang-bintang dan planet-planet yang mempengaruhi seseorang atau sesuatu tersebut.

Horoskop: Perkembangan astrologi yang meramal berdasarkan peta zodiac. Nasehat-nasehat diberikan berdasarkan ramalan peristiwa-peristiwa masa depan.

Clairvoyance: Kepercayaan bahwa orang tertentu memiliki kemampuan ekstra indra (ESP = extra sensory perception), yang membuatnya sanggup melihat yang tidak kasat mata.

Peramal nasib: Meramalkan nasib atau masa depan dengan melihat garis-garis telapak tangan, permainan kartu, daun teh, bola kristal, tanggal lahir, dan sebagainya.

Pedukunan: Sistem agama sesat ini berakar pada kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaan kuno walaupun dapat ditampilkan secara modern. Dukun-dukun atau paranormal dengan upacara, alat, mantera, dan syarat tertentu, berdasarkan kitab-kitab gaibnya, berhubungan dan mencoba mengendalikan kekuatan-kekuatan gaib.

Biasanya banyak orang yang terlibat dalam praktek okultisme di atas, terlibat pula dalam penyalahgunaan obat bius dan musik-musik setan, dan pelanggaran-pelanggaran norma susila, Obat-obat bius dianggap sebagai sarana untuk membawa mereka kepada bentuk "kesadaran yang lain", atau masuk (trans) kedalam alam gaib/roh Iblis.

LARANGAN TUHAN

"Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah Tuhan, Elohimmu, menghalau mereka dari hadapan Tuhan, Elohimmu" (Ulangan 18:10-12).

"Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Elohim" (Galatia 5:19-21).

"Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap Tuhan, oleh karena ia tidak berpegang pada firman Tuhan, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, dan tidak meminta petunjuk Tuhan. Sebab itu Tuhan membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai" (1Tawarikh 10:13,14).

Kitab Wahyu 21:8 berisi penghakiman terhadap mereka yang melakukan kebiasaan okultisme: "Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua". Dalam ucapan hukumannya terhadap Babel di Yesaya 47:11-15, Tuhan menyebut suatu daftar panjang kebiasaan-kebiasaan occult bangsa itu dan penghakimannya: "Tetapi malapetaka akan menimpa engkau, engkau tidak tahu mempergunakan jampimu terhadapnya; bencana akan jatuh atasmu, engkau tidak sanggup menampiknya dengan mempersembahkan korban; kebinasaan akan menimpa engkau dengan sekonyong-konyong, yang tidak terduga olehmu. Bertahan sajalah dengan segala manteramu dan sihirmu yang banyak itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; mungkin engkau sanggup mendatangkan bantuan, mungkin engkau dapat menimbulkan ketakutan. Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu! Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang! Demikianlah faedahnya bagimu dari tukang-tukang jampi itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; masing-masing mereka terhuyung-huyung ke segala jurusan, tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau.

Dari bukti Kitab Suci, dapat kita simpulkan bahwa segala sesuatu yang membuat gereja Tuhan menyimpang atau berpaling dari Elohim melalui tindakan/perbuatan yang bersifat okultis haruslah ditolak karena kebenaran tidak dapat dikompromikan. Elohim dan Kerajaan-Nya adalah sesuatu yang spiritual, gereja diajar untuk memelihara kehidupan dan hubungan spiritualnya dengan Tuhan, dan bukan dengan roh yang lain. Ketidakmampuan gereja untuk membedakan yang dari Tuhan dan yang dari akah mereka berasal dari Elohim; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia" (1 Yohanes 4:1).

Pengharapan kita sebagai gereja Tuhan yang hidup bukanlaIblis akan membawa kita kepada penyembahan berhala dan okultisme. "Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik" (1 Tesalonika 5:21); "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, aph kepada manusia, bukan kepada dukun-dukun dan paranormal-paranormal, bukan pada ramalan-ramalannya, dan bukan kepada roh-roh Iblis yang bergerak dibelakangnya. Pengharapan kita hanya kepada Yeshua Hamasiah, Dialah jawaban atas segala masalah bahkan kerinduan kita, so...it is better to trust in the LORD than to put confidence in man (Psalm 118:8). "Terpujilah Elohim dan Bapa Tuhan kita Yeshua Hamasiah, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yeshua Hamasiah dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan" (1 Petrus 1:3). (roy pratomo - CherubimS Prophetic Ministry)

Sumber: http://www.cherubimsonline.com/