"Seorang hamba berkata: "Hartaku, hartaku". Padahal harta yang ia miliki hanyalah tiga:
1. Apa yang telah ia makan dan habiskan....
2. Apa yang telah ia pakai dan usang.
3. Apa yang telah ia berikan dan ia rela.
Selain dari itu akan pergi dan ditinggalkan untuk manusia".
(HR Muslim no 2959).
ukuran kecukupan menurut Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut,
ﻣَﻦْ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺁﻣِﻨًﺎ ﻓِﻲ ﺳِﺮْﺑِﻪِ، ﻣُﻌَﺎﻓًﻰ ﻓِﻲ
ﺟَﺴَﺪِﻩِ، ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻗُﻮﺕُ ﻳَﻮْﻣِﻪِ، ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﺣِﻴﺰَﺕْ ﻟَﻪُ
ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
“Barangsiapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam. rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki dunia
seisinya.” (HR. Tirmidzi; dinilai hasan oleh Al-Albani)
Hasan Al-Basri berkata : “Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan
diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku" Itulah harta kita saudaraku.. Dan semua itupun akan
dipertanyakan oleh Allah.. Dari mana kamu mengambil dan untuk apa diinfakkan.. Maka jadikanlah harta itu di tangankan kita, jangan diletakkan di hati kita.. Karena ia adalah sebaik-baiknya hamba sahaya dan sejahat- jahatnya majikan..
No comments:
Post a Comment